”para  Enemy  My Friend Gue Aku

Kamis, 30 Mei 2013

Wisata Islam Di Aceh

Ironis. Itulah kalimat pertama yang ada dalam benak saya. melewati banyak tempat pariwisata yang ada di berbagai belahan di wilayah Aceh. Tidak bisa dipungkiri, bahwa wisata adalah salah satu tempat rekreasi manusia untuk menenangkan hati bersama saudara, keluarga, dan kerabat lainnya. Wisata juga bisa dikatakan tempat pelarian orang-orang yang penat karena dipenuhi beban pekerjaan di rumah dan di kantor masing-masing. Tak asing, kalau  hari Sabtu dan Minggu, tempat wisata yang dianggap menarik akan dipenuhi oleh banyak manusia.
Sekilas melirik tempat-tempat wisata yang ada di Aceh, ada rasa damai dan panas tersirat dalam hati saya. Kedamaian bisa melihat panorama kawasan Aceh bagian Tengah dengan berbagai keunikan yang ada di sana. Suasana yang sejuk dan damai memberikan kesan tersendiri bagi setiap pengunjung yang akan berkunjung ke danau Laut tawar yang ada di Aceh Tengah tersebut.
Menjajaki kota tengah itu, tidak cukup dalam sehari saja. Biasanya, sambil menelusuri perjalanan pulang ke Kota Banda Aceh, terlihat beberapa tempat wisata yang banyak dilirik oleh semua orang. Tepatnya di kawasan Bener Meriah, yang simbolisnya masih dikatakan berhawa dingin itu hanya ada beberapa titik tempat pariwisata. Katakan saja permandian Air Panas yang ada di kota Simpang Balek. Biasanya, tempat pemandian air panas tersebut akan dipenuhi oleh pengunjung ke daerah Gayo pada malam hari. Mereka bisa menikmati bersama keluarga, terlepas dari kamar mandi untuk perempuan dan laki-laki. Artinya, masih ada penutupan secara langsung ketika menikmati air panas dari gunung berapi Redelong tersebut

Gua Tujuh

Gua Tujuh adalah  gua yang dianggap sebagai peninggalan sejarah oleh masyarakat daerah Laweung. Ada tujuh pintu utama memasuki Gua Tujua ini. Ke Tujuh pintu tersebut mempunyai sisi yang berbeda-beda. Lokasinya di Jl. Banda Aceh - Medan KM 100, Desa Laweung, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh.

Gua ini, dikelilingi dengan gunung yang tak berhutan. Atau sering disebut dengan pegunungan bebatuan. Memasuki kawasan Gua Tujuh tentu harus berhati-hati. Karena, jalan menuju ke Makam yang sering di sebut para Aulia tersebut masih banyak mengalami kerusakan. Jalan yang terjal dan banyak bebatuan, sehingga pengunjung sulit untuk mengendari sepeda motor atau bus wiasata.
Dengan Panorama pengunungan bebatuan di selah-selah bukit tinggi, Gua  tujuh terletak diperbatasan sebelah barat. Tepatnya, bebatasan  dengan daerah laweung dekat Selatan. siapapun yang menuju ke daerah tesebut bisa melepaskan pandangan ke pesisir pantai laut selatan. Tentu memiliki keindahan tersendiri jika berada di puncak gua tersebut

Pantai Lhok Nga

Pantai Lhok Nga sangat ramai waktu hari-hari libur, mulai dari siang hingga senja menjelang. Sehingga jika anda ingin menikmati ketenangannya, pastikan memilih hari kerja biasa. Namun secara umum, walaupun ramai, dan pantainya yang luas memanjang tetap bisa menampung ratusan bahkan ribuan orang yang ingin menikmati suasana sunset di sini. Jaraknya pun dekat dengan kota Banda Aceh, hanya 15 menit dari pusat kota bila menaiki mobil maupun motor, dan lokasinya bertolak belakang dengan lokasi pantai Ujung Batee.

Lhok Nga selalu ramai dengan kunjungan wisatawan lokal ataupun asing "banyak para pekerja asing yang mewarnai Aceh", termasuk dengan makin banyaknya penikmat surfing. Ombaknya yang tinggi bergulung namun memecah mulus di pantai berpasir kehitaman bercampur warna kerang putih, membuat para peselancar seolah tak bosan mengayuh papannya ke tengah lautan.

Pemandangan elok lainnya adalah waktu matahari menjelang tenggelam, sunset di Lhok Nga merupakan pemandangan yang cantik dan sangat sayang kalau dilewatkan begitu saja. Deburan ombak yang teratur diiringi dengan angin berayun mendayu, merupakan perpaduan romantis.

Belum lagi kalau sambil menikmati jagung bakar manis serta es kelapa muda yang dihidangkan langsung dengan batoknya plus kucuran jeruk nipis pada kelapa muda tersebut, betapa nikmatnya.
Namun begitu adzan maghrib berkumandang, segera bersiap-siaplah untuk beranjak meninggalkan pantai, bila tidak ingin kenangan indah Anda diusik oleh beberapa pemuda lokal yang tak akan segan-segan mengusir pengunjung pantai untuk segera pergi dari lokasi ini.

Danau Anaeuk Laot

Nama Danau Anaeuk Laot diberikan karena Kota Sabang yang di kelilingi oleh lautan namun danau ini selalu mencukupi kebutuhan air bersih untuk masyarakat di sekitar danau tersebut.

Danau Aneuk Laot yang juga disebut Danau Air Tawar terletak di Kecamatan Aneuk laot, Kota Sabang, Nangroe Aceh Darussalam. Dalam bahasa Aceh aneuk laot berarti anak laut.

Seperti wisata alam lainnya, objek ini menyajikan panorama alam yang sangat menakjubkan dan begitu indah. Jika anda ingin berkunjung di siang hari tidak perlu khawatir dengan terik panas matahari, udara di tempat ini sangatlah sejuk dan teduh.

Wisatawan bisa menikmati sunset yang dilatar belakangi pemandangan laut Sabang. Pemandangan waktu malam hari juga tidak kalah menakjubkan, danau ini semakin cantik dengan hiasan cahaya lampu-lampu yang berasal dari atas bukit Kota Sabang.

Untuk menuju danau ini wisatawan bisa menggunakan kendaraan pribadi, sewa, ataupun menggunakan transportasi umum. Perjalanan bisa anda mulai dari Kota Sabang dengan waktu sekitar 30 menit. Objek wisata ini sangat tepat dijadikan tempat liburan bersama keluarga.

Danau Laut Tawar

Danau Laut Tawar merupakan sebuah danau dan kawasan wisata yang terletak di Dataran Tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah, Nanggroe Aceh Darussalam. Suku Gayo menyebut danau ini dengan nama Danau Lut Tawar. Yang luasnya kira-kira 5.472 hektar dengan panjang 17 km dan lebar 3,219 km. Volume airnya kira-kira 2.537.483.884 m³ (2,5 triliun liter). Ditemukan sekitar 46 jenis plankton yang terbagi atas 11 kelas di dalam Danau Laut Tawar, dengan rincian kelas Chlorophyceae sebesar 35%, Bacillariophyceae 24%, Myxophyceae 9%, dan kelas lain sebesar 32%. Hydrilla sp, eceng gondok, dan kiambang juga dapat ditemukan hidup di pinggiran danau ini. Ditemukan 3 jenis moluska, 1 jenis annelida, 37 jenis ikan, dan 49 jenis serangga yang hidup di kawasan Danau Laut Tawar. Untuk hewan yang hidup di sekitar danau, ditemukan 20 spesies mamalia yang terbagi atas 13 famili, beberapa diantaranya termasuk hewan yang dilindungi, antara lain binturung, pukas, trenggiling, landak, kancil, napu, owa, siamang, tanado, harimau, kucing hutan, rusa, dan kijang.

Curug Dago

Curug Dago terletak di ketinggian kurang lebih 800 meter diatas permukaan laut. Berketinggian lebih dari 30 meter. Di sini selain pengunjung dapat menikmati panorama alam dan keindahan di sekitar curug, wisatawan juga dapat melacak jejak-jejak dari bekas Kerajaan Thailand. Tidak jauh dari lokasi air terjun ada dua buah prasasti yang sarat dengan nilai sejarah peninggalan tahun 1818 M
Curug Dago terletak di ketinggian kurang lebih 800 meter diatas permukaan laut. Berketinggian lebih dari 30 meter. Di sini selain pengunjung dapat menikmati panorama alam dan keindahan di sekitar curug, wisatawan juga dapat melacak jejak-jejak dari bekas Kerajaan Thailand. Tidak jauh dari lokasi air terjun ada dua buah prasasti yang sarat dengan nilai sejarah peninggalan tahun 1818 M