Ironis. Itulah kalimat pertama yang ada dalam benak saya. melewati banyak tempat pariwisata yang ada di berbagai belahan di wilayah Aceh. Tidak bisa dipungkiri, bahwa wisata adalah salah satu tempat rekreasi manusia untuk menenangkan hati bersama saudara, keluarga, dan kerabat lainnya. Wisata juga bisa dikatakan tempat pelarian orang-orang yang penat karena dipenuhi beban pekerjaan di rumah dan di kantor masing-masing. Tak asing, kalau hari Sabtu dan Minggu, tempat wisata yang dianggap menarik akan dipenuhi oleh banyak manusia.
Sekilas melirik tempat-tempat wisata yang ada di Aceh, ada rasa damai dan panas tersirat dalam hati saya. Kedamaian bisa melihat panorama kawasan Aceh bagian Tengah dengan berbagai keunikan yang ada di sana. Suasana yang sejuk dan damai memberikan kesan tersendiri bagi setiap pengunjung yang akan berkunjung ke danau Laut tawar yang ada di Aceh Tengah tersebut.
Menjajaki kota tengah itu, tidak cukup dalam sehari saja. Biasanya, sambil menelusuri perjalanan pulang ke Kota Banda Aceh, terlihat beberapa tempat wisata yang banyak dilirik oleh semua orang. Tepatnya di kawasan Bener Meriah, yang simbolisnya masih dikatakan berhawa dingin itu hanya ada beberapa titik tempat pariwisata. Katakan saja permandian Air Panas yang ada di kota Simpang Balek. Biasanya, tempat pemandian air panas tersebut akan dipenuhi oleh pengunjung ke daerah Gayo pada malam hari. Mereka bisa menikmati bersama keluarga, terlepas dari kamar mandi untuk perempuan dan laki-laki. Artinya, masih ada penutupan secara langsung ketika menikmati air panas dari gunung berapi Redelong tersebut
Kamis, 30 Mei 2013
Gua Tujuh
Gua Tujuh adalah gua yang dianggap sebagai peninggalan sejarah oleh masyarakat daerah Laweung. Ada tujuh pintu utama memasuki Gua Tujua ini. Ke Tujuh pintu tersebut mempunyai sisi yang berbeda-beda. Lokasinya di Jl. Banda Aceh - Medan KM 100, Desa Laweung, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh.
Gua ini, dikelilingi dengan gunung yang tak berhutan. Atau sering disebut dengan pegunungan bebatuan. Memasuki kawasan Gua Tujuh tentu harus berhati-hati. Karena, jalan menuju ke Makam yang sering di sebut para Aulia tersebut masih banyak mengalami kerusakan. Jalan yang terjal dan banyak bebatuan, sehingga pengunjung sulit untuk mengendari sepeda motor atau bus wiasata.
Dengan Panorama pengunungan bebatuan di selah-selah bukit tinggi, Gua tujuh terletak diperbatasan sebelah barat. Tepatnya, bebatasan dengan daerah laweung dekat Selatan. siapapun yang menuju ke daerah tesebut bisa melepaskan pandangan ke pesisir pantai laut selatan. Tentu memiliki keindahan tersendiri jika berada di puncak gua tersebut
Gua ini, dikelilingi dengan gunung yang tak berhutan. Atau sering disebut dengan pegunungan bebatuan. Memasuki kawasan Gua Tujuh tentu harus berhati-hati. Karena, jalan menuju ke Makam yang sering di sebut para Aulia tersebut masih banyak mengalami kerusakan. Jalan yang terjal dan banyak bebatuan, sehingga pengunjung sulit untuk mengendari sepeda motor atau bus wiasata.
Dengan Panorama pengunungan bebatuan di selah-selah bukit tinggi, Gua tujuh terletak diperbatasan sebelah barat. Tepatnya, bebatasan dengan daerah laweung dekat Selatan. siapapun yang menuju ke daerah tesebut bisa melepaskan pandangan ke pesisir pantai laut selatan. Tentu memiliki keindahan tersendiri jika berada di puncak gua tersebut
Pantai Lhok Nga
Pantai Lhok Nga sangat ramai waktu hari-hari libur, mulai dari siang hingga senja menjelang. Sehingga jika anda ingin menikmati ketenangannya, pastikan memilih hari kerja biasa. Namun secara umum, walaupun ramai, dan pantainya yang luas memanjang tetap bisa menampung ratusan bahkan ribuan orang yang ingin menikmati suasana sunset di sini. Jaraknya pun dekat dengan kota Banda Aceh, hanya 15 menit dari pusat kota bila menaiki mobil maupun motor, dan lokasinya bertolak belakang dengan lokasi pantai Ujung Batee.
Lhok Nga selalu ramai dengan kunjungan wisatawan lokal ataupun asing "banyak para pekerja asing yang mewarnai Aceh", termasuk dengan makin banyaknya penikmat surfing. Ombaknya yang tinggi bergulung namun memecah mulus di pantai berpasir kehitaman bercampur warna kerang putih, membuat para peselancar seolah tak bosan mengayuh papannya ke tengah lautan.
Pemandangan elok lainnya adalah waktu matahari menjelang tenggelam, sunset di Lhok Nga merupakan pemandangan yang cantik dan sangat sayang kalau dilewatkan begitu saja. Deburan ombak yang teratur diiringi dengan angin berayun mendayu, merupakan perpaduan romantis.
Belum lagi kalau sambil menikmati jagung bakar manis serta es kelapa muda yang dihidangkan langsung dengan batoknya plus kucuran jeruk nipis pada kelapa muda tersebut, betapa nikmatnya.
Namun begitu adzan maghrib berkumandang, segera bersiap-siaplah untuk beranjak meninggalkan pantai, bila tidak ingin kenangan indah Anda diusik oleh beberapa pemuda lokal yang tak akan segan-segan mengusir pengunjung pantai untuk segera pergi dari lokasi ini.
Lhok Nga selalu ramai dengan kunjungan wisatawan lokal ataupun asing "banyak para pekerja asing yang mewarnai Aceh", termasuk dengan makin banyaknya penikmat surfing. Ombaknya yang tinggi bergulung namun memecah mulus di pantai berpasir kehitaman bercampur warna kerang putih, membuat para peselancar seolah tak bosan mengayuh papannya ke tengah lautan.
Pemandangan elok lainnya adalah waktu matahari menjelang tenggelam, sunset di Lhok Nga merupakan pemandangan yang cantik dan sangat sayang kalau dilewatkan begitu saja. Deburan ombak yang teratur diiringi dengan angin berayun mendayu, merupakan perpaduan romantis.
Belum lagi kalau sambil menikmati jagung bakar manis serta es kelapa muda yang dihidangkan langsung dengan batoknya plus kucuran jeruk nipis pada kelapa muda tersebut, betapa nikmatnya.
Namun begitu adzan maghrib berkumandang, segera bersiap-siaplah untuk beranjak meninggalkan pantai, bila tidak ingin kenangan indah Anda diusik oleh beberapa pemuda lokal yang tak akan segan-segan mengusir pengunjung pantai untuk segera pergi dari lokasi ini.
Danau Anaeuk Laot
Nama Danau Anaeuk Laot diberikan karena Kota Sabang yang di kelilingi oleh lautan namun danau ini selalu mencukupi kebutuhan air bersih untuk masyarakat di sekitar danau tersebut.
Danau Aneuk Laot yang juga disebut Danau Air Tawar terletak di Kecamatan Aneuk laot, Kota Sabang, Nangroe Aceh Darussalam. Dalam bahasa Aceh aneuk laot berarti anak laut.
Seperti wisata alam lainnya, objek ini menyajikan panorama alam yang sangat menakjubkan dan begitu indah. Jika anda ingin berkunjung di siang hari tidak perlu khawatir dengan terik panas matahari, udara di tempat ini sangatlah sejuk dan teduh.
Wisatawan bisa menikmati sunset yang dilatar belakangi pemandangan laut Sabang. Pemandangan waktu malam hari juga tidak kalah menakjubkan, danau ini semakin cantik dengan hiasan cahaya lampu-lampu yang berasal dari atas bukit Kota Sabang.
Untuk menuju danau ini wisatawan bisa menggunakan kendaraan pribadi, sewa, ataupun menggunakan transportasi umum. Perjalanan bisa anda mulai dari Kota Sabang dengan waktu sekitar 30 menit. Objek wisata ini sangat tepat dijadikan tempat liburan bersama keluarga.
Danau Aneuk Laot yang juga disebut Danau Air Tawar terletak di Kecamatan Aneuk laot, Kota Sabang, Nangroe Aceh Darussalam. Dalam bahasa Aceh aneuk laot berarti anak laut.
Seperti wisata alam lainnya, objek ini menyajikan panorama alam yang sangat menakjubkan dan begitu indah. Jika anda ingin berkunjung di siang hari tidak perlu khawatir dengan terik panas matahari, udara di tempat ini sangatlah sejuk dan teduh.
Wisatawan bisa menikmati sunset yang dilatar belakangi pemandangan laut Sabang. Pemandangan waktu malam hari juga tidak kalah menakjubkan, danau ini semakin cantik dengan hiasan cahaya lampu-lampu yang berasal dari atas bukit Kota Sabang.
Untuk menuju danau ini wisatawan bisa menggunakan kendaraan pribadi, sewa, ataupun menggunakan transportasi umum. Perjalanan bisa anda mulai dari Kota Sabang dengan waktu sekitar 30 menit. Objek wisata ini sangat tepat dijadikan tempat liburan bersama keluarga.
Danau Laut Tawar
Danau Laut Tawar merupakan sebuah danau dan kawasan wisata yang terletak di Dataran Tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah, Nanggroe Aceh Darussalam. Suku Gayo menyebut danau ini dengan nama Danau Lut Tawar. Yang luasnya kira-kira 5.472 hektar dengan panjang 17 km dan lebar 3,219 km. Volume airnya kira-kira 2.537.483.884 m³ (2,5 triliun liter). Ditemukan sekitar 46 jenis plankton yang terbagi atas 11 kelas di dalam Danau Laut Tawar, dengan rincian kelas Chlorophyceae sebesar 35%, Bacillariophyceae 24%, Myxophyceae 9%, dan kelas lain sebesar 32%. Hydrilla sp, eceng gondok, dan kiambang juga dapat ditemukan hidup di pinggiran danau ini. Ditemukan 3 jenis moluska, 1 jenis annelida, 37 jenis ikan, dan 49 jenis serangga yang hidup di kawasan Danau Laut Tawar. Untuk hewan yang hidup di sekitar danau, ditemukan 20 spesies mamalia yang terbagi atas 13 famili, beberapa diantaranya termasuk hewan yang dilindungi, antara lain binturung, pukas, trenggiling, landak, kancil, napu, owa, siamang, tanado, harimau, kucing hutan, rusa, dan kijang.
Curug Dago
Curug Dago terletak di ketinggian kurang lebih 800 meter diatas permukaan laut. Berketinggian lebih dari 30 meter. Di sini selain pengunjung dapat menikmati panorama alam dan keindahan di sekitar curug, wisatawan juga dapat melacak jejak-jejak dari bekas Kerajaan Thailand. Tidak jauh dari lokasi air terjun ada dua buah prasasti yang sarat dengan nilai sejarah peninggalan tahun 1818 M
Curug Dago terletak di ketinggian kurang lebih 800 meter diatas permukaan laut. Berketinggian lebih dari 30 meter. Di sini selain pengunjung dapat menikmati panorama alam dan keindahan di sekitar curug, wisatawan juga dapat melacak jejak-jejak dari bekas Kerajaan Thailand. Tidak jauh dari lokasi air terjun ada dua buah prasasti yang sarat dengan nilai sejarah peninggalan tahun 1818 M
Kawah Putih
Kawah putih
letaknya di kawasan Gunung Patuha, gunung yang ada di Jawa Barat. Ketinggian dari gunung ini sekitar 2.386 meter. Kawah dari Gunung Patuha ini menjadi objek wisata yang cukup menarik dan indah dan memiliki nama Kawah Putih. Kawah ini akan memberikan para pengunjung pengalaman berbeda. Pengunjung akan merasa seolah sedang berada di salju karena tanahnya yang putih dan tampak seperti hamparan salju. Kawah yang luas dengan air yang berwarna hijau agak kebiruan dapat membuat seolah sedang berada di pantai. Pohon-pohon yang yang ada di kawasan ini sebagian besar sudah tinggal batangnya dan sudah kering dapat menciptakan suasana yang berbeda. Di kawasan ini juga terdapat batu-batu besar yang indah.
Air Terjun dan Telaga Dwi Warna Sibolangit
Air Terjun dan Telaga Dwi Warna Sibolangit
berjarak sekitar 2 jam waktu dari Kota Medan dengan menggunakan motor atau bus. Sibolangit merupakan sebuah tempat dengan nuansa pegunungan yang sejuk dan penuh dengan tempat pariwisata yang menarik sangat cocok untuk travelling. Salah satunya adalah Telaga Dwi warna yang terdapat di dalam hutan Sibolangit. Air terjun ini disebut Dwi warna karena air terjun terjun ini berada di telaga berwarna biru yang dingin dan tidak jauh dari air terjun yang dingin terdapat juga air terjun yang hangat dan berwarna putih. Jika Anda dari taman wisata Sibolangit dan ingin menuju Telaga Dwi warna ini membutuhkan waktu sekitar 3 jam waktu perjalanan dengan berjalan kaki dan menjelajahi hutan. Anda harus bersiap untuk melakukan perjalanan panjang namun waktu anda melihat keindahan panorama alamnya rasa capek yang ada akan serasa hilang. Pariwisata ini masih tersembunyi dan jika ingin menuju kesini sebaiknya anda menyewa pemandu agar tidak tersesat di dalam hutan. dan Tempat ini juga cocok untuk kamping atau berkemah.
Cukup sekian dulu tentang Tempat Wisata di Kota Medan yang Menarik dan jika ada lagi yang menarik akan saya Update lagi di lain hari apabila ada waktu dan kesempatan, berpetualang menjelajahi alam sangatlah menyenangkan dan belajar tentang sejarah republik Indonesia adalah hobi saya yang sangat menggemari sejarah. Wisata alam, Wisata Bersejarah, Wisata Religi merupakan sebuah tempat wisata yang patut untuk di budidayakan.
Cukup sekian dulu tentang Tempat Wisata di Kota Medan yang Menarik dan jika ada lagi yang menarik akan saya Update lagi di lain hari apabila ada waktu dan kesempatan, berpetualang menjelajahi alam sangatlah menyenangkan dan belajar tentang sejarah republik Indonesia adalah hobi saya yang sangat menggemari sejarah. Wisata alam, Wisata Bersejarah, Wisata Religi merupakan sebuah tempat wisata yang patut untuk di budidayakan.
Wisata Sangeh
Yang membuat sangeh terkenal adalah karena di sekitar desa ini monyet-monyet (beruk) yang ada di sebuah hutan berkeliaran secara bebas dan menjadi hewan keramat menurut kepercayaan penduduk setempat. Di tengah hutan juga ada sebuah pura yang bernama Pura Bukit Sari. Pura ini didirikan oleh Kerajaan Mengwi yang sekarang diserahkan ke penduduk setempat. Monyet yang ada di sini memiliki raja dan konon menurut ceritanya memiliki tiga wilayah kerajaan.
Menurut sebuah legenda setempat, adanya Pura Bukit Sari yang didirikan di tengah hutan ini diceritakan secara mitologis dalam Lontar Babad Mengwi. Diceritakan putri Ida Batara di Gunung Agung berkeinginan untuk disungsung di Kerajaan Mengwi. Atas kehendak beliau maka hutan pala yang ada di Gunung Agung tempat putri Ida Batara Gunung Agung bermukim kemudian pindah secara misterius pada waktu malam hari.
Ketika perjalanan baru saja sampai di Sangeh, kemudian ada penduduk yang melihat perjalanan misterius tersebut. Konon Hal inilah yang menjadi penyebab hutan pala tersebut tidak dapat berjalan kembali untuk menuju Mengwi dan tetap berhenti di Desa Sangeh sampai sekarang. Konon putra angkat Raja Mengwi yang pertama I Gusti Agung Putu yang bergelar Cokorda Sakti Blambangan menemukan bekas bangunan pelinggih.
Putra angkat Raja Mengwi yang bernama Anak Agung Ketut Karangasem. Atas penemuan tersebut Cokorda Sakti Blambangan memerintahkan untuk membangun kembali pura tersebut dan diberi nama Pura Bukit Sari. Yang dipuja di pura tersebut adalah Ida Batara Gunung Agung dan Batara Melanting. Pura Besakih di lereng Gunung Agung itu tergolong Pura Purusa atau sebagai jiwa dari Pulau Bali.
Menurut sebuah legenda setempat, adanya Pura Bukit Sari yang didirikan di tengah hutan ini diceritakan secara mitologis dalam Lontar Babad Mengwi. Diceritakan putri Ida Batara di Gunung Agung berkeinginan untuk disungsung di Kerajaan Mengwi. Atas kehendak beliau maka hutan pala yang ada di Gunung Agung tempat putri Ida Batara Gunung Agung bermukim kemudian pindah secara misterius pada waktu malam hari.
Ketika perjalanan baru saja sampai di Sangeh, kemudian ada penduduk yang melihat perjalanan misterius tersebut. Konon Hal inilah yang menjadi penyebab hutan pala tersebut tidak dapat berjalan kembali untuk menuju Mengwi dan tetap berhenti di Desa Sangeh sampai sekarang. Konon putra angkat Raja Mengwi yang pertama I Gusti Agung Putu yang bergelar Cokorda Sakti Blambangan menemukan bekas bangunan pelinggih.
Putra angkat Raja Mengwi yang bernama Anak Agung Ketut Karangasem. Atas penemuan tersebut Cokorda Sakti Blambangan memerintahkan untuk membangun kembali pura tersebut dan diberi nama Pura Bukit Sari. Yang dipuja di pura tersebut adalah Ida Batara Gunung Agung dan Batara Melanting. Pura Besakih di lereng Gunung Agung itu tergolong Pura Purusa atau sebagai jiwa dari Pulau Bali.
Langganan:
Postingan (Atom)